Potret Emosi Pengendara Jalanan Ibu Kota

By: Irwan, 14/03/2023.

Terik matahari belum begitu berasa menusuk kulit, tandanya suasana masih pagi, mungkin menjelang siang pun belum. Sekira pukul 07.30 seberes kerja shift malam motorku melaju pulang menuju peraduan, tempat yang bukan lain bukan tidak merupakan tempat anak perantauan singgah, yakni kos-kosan.

Jam jam tersebut jalanan jakarta memang mulai memadat, namun handle gas motorku masih stabil tanpa banyak menekan tuas rem, menandakan jalanan masih dapat dilalui dengan lancar.

Selang beberapa saat di pertigaan kemanggisan fokusku sedikit teralihkan dengan 2 pengendara motor yang terlihat saling lempar obrolan diatas kendaraan yang terus melaju dengan pelan dan cenderung semakin pelan seperti mengambil ancang-ancang akan berhenti. Pikirku itu mungkin teman yang hanya saling lempar komunikasi saja. ternyata di luar prediksi, 2 pengendara motor tadi dengan cekat dan cepat menggeser tombol lampu sen kanan lalu berhenti di pinggiran jalan atau tepat di atas trotoar, dibarengi dengan nada suara yang semakin meninggi dan saling caci maki. Satu pengendara motor langsung turun tanpa aba-aba lalu dengan cepat sekedipan mata tanpa melepas helm tangan kanannya melayangkan bogem mentah ke arah muka pengendara yang satunya, bukkkkk!. tak terima dengan itu tanpa pikir panjang yang satunya pun membalas, terjadilah pertempuran sengit antara sesama pengendara itu, peduli amat dengan orang-orang yang mulai ngeh dengan kelakuan mereka.

Suasana makin tak terkendali, belum ada 1 pun orang yang memisahkannya. aku yang masih melaju diatas kendaraanku dengan kepala yang masih menoleh ke kanan melihat kejadian tadi, sempet kaget namun aku rasa hal begini di jalanan ibu kota hampir merupakan hal yang biasa. jadi ya sudah lah, aku berlalu begitu saja melihat kejadian itu, tanpa tau akhir dari adu jotos sesama pengendara tadi.

to be continued...

Sekian... nuhun!
Sumber artikel : irwanesia